Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bekerja Sesuai Hati Nurani Dengan Mengutamakan Kenyamanan

gambar Pekerjaan yang menjadi rutinitas setiap hari memang kadang membuat bosan, hal ini sudah pasti dialami setiap karyawan maupun buruh yang bekerja ikut orang. Hal seperti itu memang menjadi masalah klasik yang sampai saat ini belum dapat teratasi oleh teori apapun. Manusia cenderung menyukai sebuah kenyamanan dalam hal apapun tidak hanya dalam pekerjaan. Kadang orang salah kaprah mengambil persepsi bahwa hal yang dilakukan orang lain terasa lebih nyaman, lebih santai serta memiliki gaji yang lebih. Hal seperti itu wajar dinilai setiap orang, terlebih pada seseorang yang sedang mengalami istilah kebosanan dalam bekerja. Sebuah cerita singkat mungkin bisa menjadi contoh misalnya ada seorang karyawan dia bekerja di sebuah koperasi simpan pinjam yang berbasis syariah, dia sudah bekerja lebih dari 7 tahun dengan gaji yang sudah lumayan, awalnya dia sangatlah fanatik dengan pekerjaan tersebut (pokoknya sampai mati akan tetap bekerja diperusahaan itu), tapi entah kenapa suatu saat dia mengambil keputusan yang sangat mengagetkan yakni resign dari pekerjaan tersebut.

Wow, sebuah keputusan yang sangat luar biasa menurut saya. Dia bilang katanya mau usaha sendiri, dia pingin kerja sendiri untuk dirinya sendiri bukan bekerja sendiri untuk memperkaya atasan (wow lagi). Masuk akal sih, tapi apakah dengan pekerjaan yang baru dia akan nyaman?

Suatu saat saya bertemu dengan teman lama tersebut (mas bro kerja apa rika saiki?) dia bilang katanya usahanya membuka cucian baju (weleh). Lumayan katanya penghasilan tiap bulan bisa mencapai Rp 4 jutaan. Bersambung..

Ciri-Ciri Karyawan yang Berkualitas

Kali ini Pena Info akan memberikan ulasan pada anda tentang ciri-ciri karyawan yang berkualitas. Nah, jika anda seorang atasan atau karyawan, milikilah ciri-ciri seperti berikut ini.

1. Jujur.
Sebaik apapun kualitas seorang karyawan, itu tidak akan sempurna tanpa adanya kejujuran. Kredibilitas seorang karyawan akan jatuh jika tidak jujur. Kejujuran dan transparansi adalah hal yang sangat penting.

Tidak hanya untuk karyawan, transparansi akan meningkatkan integritas suatu perusahaan dan membuat senang para klien. Tentu hal yang paling utama adalah kejujuran.

2. Beretika.
Setiap perusahaan memiliki aturan kerja yang dibuat untuk diikuti. Ada nilai-nilai yang harus dijaga.

Karyawan yang baik harus mengikuti kebijakan perusahaan dan mengajak rekan yang lain untuk menaati peraturan itu juga.

Menjaga etika saat berada dalam lingkungan kerja adalah hal yang sangat penting.

3. Disiplin.
Setiap atasan menyukai karyawan yang disiplin, misalkan disiplin waktu. Disiplin waktu adalah hal yang penting bagi perusahaan agar dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Waktu adalah uang.

Jadi karyawan yang tidak menghargai waktu seperti datang terlambat ke kantor, mengambil waktu istirahat berlebihan, menunda atau meninggalkan pekerjaan lebih awal dari jam biasa, maka hal-hal semacam itu akan merugikan perusahaan.

4. Dapat berkomunikasi dengan baik.
Seorang atasan akan senang mempekerjakan karyawan yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan mengekspresikan diri secara jelas, baik saat menulis maupun berkomunikasi.

Perusahaan yang sukses dalam menjalankan bisnis atau usahanya sudah pasti memiliki karyawan yang dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien baik itu dengan atasan, rekan kerja ataupun dengan klien.

5. Dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain.
Karyawan yang baik tidak pernah ragu mengambil tanggung jawab atau posisi yang memiliki tanggung jawab lebih.

Semangat dalam bekerja akan mendorong karyawan untuk menyelesaikan berbagai tugas-tugasnya. Motivasi diri juga erat kaitannya dengan kepercayaan diri seorang karyawan.

Selain dapat memotivasi diri sendiri, alangkah baiknya dapat juga memotivasi rekan yang lain untuk lebih semangat lagi.

6. Pekerja keras.
Bekerja keras memang suatu yang penting. Namun bukan berarti seorang karyawan bekerja terus menerus.

Bekerja keras dimaksudkan pada sistem kerja yang efektif dan efisien, bukan bekerja sampai larut malam.

Jadi, seorang karyawan harus terus mengingatkan dirinya sendiri betapa berartinya mereka pada perusahaan.

7. Adaptif.
Situasi dan kondisi tidak dapat diprediksi dan akan terus berubah. Seorang karyawan yang baik tidak akan menolak perubahan, namun akan menyesuaikan dirinya karena hal tersebut terbukti penting bagi perusahaan.